ANALISIS: Lima Pelajaran Kekalahan Real Madrid Di Derbi Madrileno
Sebagian orang memandangnya sebagai skor brutal, tidak sedikit lainnya melihat
hasil akhir 4-0 di Vicente Calderon adalah wajar mengingat
Real Madrid meladeni
Atletico Madrid tanpa kekuatan penuh sementara lawan saat ini berstatus sebagai salah satu tim terbaik di dunia.
Akan tetapi Madrid tidak bisa mengeluh pada situasi, karena pil
paling pahit sekalipun bisa dijadikan bahan evaluasi sebagai pondasi
kuat untuk memperkuat tim di masa depan. Berikut lima hal yang bisa kita
pelajari dari skuat Los Blancos usai dihabisi Los Rojiblancos empat gol
tanpa balas.
REAL MADRID MUDAH DIINTIMIDASI |

Semua orang tahu, Diego Simeone punya kemampuan istimewa menambah
semangat bertanding pasukannya dan tampil di Vicente Calderon membuat
mental dan keberanian mereka semakin tebal.
Sudah menjadi rahasia umum pula, Madrid paling malas bertemu tim ngotot
dan berani bertarung. Bukan hanya acap bertemu Ateltico, kelemahan ini
terlihat ketika Madrid bertemu Cordoba. Bahkan lawan Sevilla pertengahan
pekan lalu kisah sama nyaris terulang meski saat itu El Real sanggup
meredamnya.
Skuat Los Blancos mudah diintimidasi lawan dan pada urusan ini Atletico
adalah rajanya. Real Madrid nyaris ditekan sepanjang waktu; mereka tak
berdaya oleh tim yang sebenarnya 'tidak gemar menguasai bola'.
REAL MADRID KRISIS PEMIMPIN |

Benarkah El Real krisis pemimpin? Agak sulit menilai dari satu
pertandingan semata namun jika melihat komentar Iker Casillas yang
mengelak melakukan blunder dan bagaimana pasukan Carlo Ancelotti sulit
bangkit bisa jadi anggapan ini benar adanya.
Posisi tertinggal di masa rehat adalah peristiwa lumrah dalam sebuah
pertandingan dan waktu sempit ini biasanya dijadikan kesempatan oleh
pelatih dan kapten membakar semangat agar tim bangkit membalas.
Apa yang terjadi ketika Los Blancos keluar dari kamar ganti di Vicente
Calderon dan memasuki lapangan di bawah atmosfer keras fans Rojiblancos?
Berjalan lesu seolah tak tahu arah yang kemudian tercermin pada aksi
negatif tim di sisa pertandingan tanpa ada upaya untuk balik membalas.
Madrid butuh motivator handal!
LINI TENGAH RUSAK, TRIO BBC OMPONG |

Kecenderungan Carlo Ancelotti menurunkan tiga bintang Real Madrid
Gareth Bale, Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo sekaligus dalam satu
pertandingan mudah terbaca dan memang trio yang mendapat sebutan BBC ini
ganas adanya.
Akan tetapi jika suplai bola ke depan bisa dibatasi, Madrid bakal
kesulitan memaksimalkan tiga penyerang tajamnya. Kondisi yang terjadi di
Vicente Calderon adalah lini tengah El Real dihajar cedera dan pemain
pelapis gagal menyajikan performa terbaik yang diperparah maksimalnya
intensitas permainan Atleti. Tak pelak aliran serangan Madrid macet yang
tergambar dari statistik; sepanjang 90 menit pertandingan Madrid hanya
melepaskan total empat tembakan dan hanya satu di antaranya tepat
sasaran.
REAL MADRID BUTUH VARIASI STRATEGI |

Masih ingat bagaimana berjayanya tiki-taka Barcelona hingga skema Pep
Guardiola itu bisa ditumpulkan? Catatan enam pertandingan tanpa menang
atas Atletico Madrid merupakan sinyal buruk bagi formasi 4-3-3 andalan
Carlo Ancelotti bersama Real Madrid.
Dituntut untuk ikut membantu pertahanan, Isco dan Kroos dengan cepat
mengadaptasi permintaan ini namun jika ditelaah lebih jauh, hal tersebut
bukan keahlian natural mereka. Sementara itu James di sepanjang musim
2014/15 telah memberi warna lain pada serangan Madrid. Pemain ini rajin
menusuk ke kotak penalti dan punya catatan bagus dalam urusan mencetak
gol. Sayang, bintang Kolombia lemah dalam bertahan dan hal ini dibaca
jeli oleh Diego Simeone yang mulai diikuti oleh pelatih-pelatih klub
lain untuk menciptakan gol kejutan di tengah-tengah gelombang serangan
Los Blancos.
Andai formasi 4-3-3 masih ingin dipertahankan Don Carletto, setidaknya
mereka mendapat berita bagus; Luka Modric dikabarkan bakal kembali
beraksi paling cepat pekan ketiga bulan ini
namun hingga hal yang dinanti jutaan Madridista ini menjadi kenyataan, dan dengan stok pemain tersisa, Ancelotti harus mencari cara lain.
TANPA MARCELO, PEPE & RAMOS, REAL MADRID KEROPOS |

Menghadapi salah satu dari lima tim terbaik di Eropa, Real Madrid
harus beraksi tanpa tiga pemain bertahan yang paling mereka andalkan.
Pepe, Ramos mengalami cedera sementara Marcelo harus absen karena
akumulasi kartu kuning.
Dua bek pelapis muda Real Madrid Nacho dan Varane terbukti tak kuasa
menahan gempuran penyerang Atletico. Dengan postur yang tidak sekokoh
stok bek Madrid lainnya, mudah untuk diprediksi Nacho bakal kesulitan
meladeni para pemain Atletico yang gemar mengandalkan kekuatan fisik.
Sementara itu aksi Varane lebih mengecewakan karena kerap membiarkan
lubang kosong yang dimanfaatkan apik oleh kecepatan para pemain Los
Rojiblancos.
Di sektor sayap pertahanan, Coentrao bisa memberikan perlawanan
setidaknya di area kekuasaannya sendiri namun pemain Portugal ini gagal
menambah kreativitas seperti yang biasa diperlihatkan Marcelo saat
Madrid menyerang.